Join Dengan Korsel, Pabrik Kabel PT LSAG Diresmikan Menperin Agus Gumiwang

wartaBHINEKA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita disebutkan baru saja meresmikan pabrik kabel PT LSAG Cable Indonesia di Karawang hari ini.Dalam keterangannya, Menperin mengapresiasi strategi LSAG yang berkomitmen untuk menggunakan hampir seluruh bahan baku dalam negeri dalam proses produksi.

“Hal yang patut diapresiasi adalah bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari beberapa produk kabel dan turunannya ini sangat tinggi. Sebagai contoh, produk bare cable conductor dan low voltage cable telah mencapai nilai TKDN sebesar 95 persen yang berarti telah melampaui angka TKDN minimum,” ujarnya seperti yang dilansir laman resmi, Rabu, 26 Januari.

Menurut Menperin, nilai TKDN untuk kabel jenis telekomunikasi dan kabel khusus masih perlu ditingkatkan. Oleh karenanya, fokus pengembangan akan diarahkan pada pengembangan industri bahan baku utamanya, yaitu inti kabel (optical core).

“Saat ini, industri dalam negeri yang bergerak di sektor kabel telekomunikasi berjumlah 13 perusahaan dengan kapasitas produksi fiber optic cable telah mencapai 240.000 km per tahun,” tuturnya.

Dalam penjelasan Menperin, LSAG merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) yang merupakan joint venture antara LS Cable & Systems, Korea Selatan dengan PT Artha Metal Sinergi Indonesia (anggota PT Artha Graha Network) yang berdiri pada tanggal 20 Agustus 2018.

Asal tahu saja, Artha Graha Network merupakan entitas usaha yang terafiliasi dengan konglomerat senior Tomy Winata. Adapun, nilai nilai komitmen investasi yang tercatat adalah sebesar 75 juta dolar AS dan terbagi dalam tiga fase pembangunan.

“Pembangunan pabrik kabel PT LSAG Cable Indonesia merupakan salah satu realisasi dari enam komitmen investasi yang bersifat business-to-business Indonesia dan Korea Selatan yang dilaksanakan pada 10 September 2018 lalu di Seoul dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo,” tegasnya.

Menperin berharap, kehadiran LSAG bisa mendukung kemandirian industri di dalam negeri, mendorong substitusi impor, serta menciptakan multiplier effect positif terhadap perekonomian daerah maupun nasional.

“Semoga seluruh kegiatan pembangunan ini berjalan lancar, sehingga proyek seluruhnya segera dapat direalisasikan dan terwujud untuk dapat menjadi salah satu proyek kebanggaan nasional,” tutup dia.

You May Also Like

More From Author