Jakarta, WartaBHINEKA – Kanada belum dapat mengidentifikasi apa yang berada di balik permasalahan kesehatan yang tidak biasa, seperti mual dan mimisan, sebagaimana dilaporkan beberapa personil diplomatik dan anggota keluarga mereka di Kuba, kata pejabat senior pemerintah Kanada, Rabu (10/1/2018).
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada Agustus bahwa warga Amerika yang terkait dengan kedutaan besarnya di Kuba telah mengalami gejala fisik yang disebabkan oleh “insiden” yang belum dapat ditentukan yang dimulai dari akhir 2016.
Para peneliti mengatakan “melihat berbagai teori, termasuk kemungkinan serangan “virus”.Petugas Kanada telah melaporkan beberapa gejala, termasuk sakit kepala, yang dimulai pada Maret lalu, kata pejabat tersebut kepada wartawan”, (9/1/2018).
Sementara sebagian besar kasus dilaporkan pada bulan Mei, dua dilaporkan pada bulan Agustus dan Desember 2017 ketika orang-orang mengatakan bahwa mereka merasakan gelombang tekanan.
Dari 27 personil dan anggota keluarga yang melakukan tes kesehatan, delapan ditemukan sakit dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.Mereka sudah kembali bekerja atau sekolah, kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya karena situasi yang sensitif.
Beberapa telah mendengar suara bernada tinggi di rumah mereka, meski hanya satu yang dilaporkan sakit sesudahnya. Tidak ada yang pernah dirawat di rumah sakit, kata pejabat tersebut.
Gejala yang dialami oleh para diplomat Amerika Serikat termasuk gangguan pendengaran dan sakit kepala.
“Pejabat Kuba telah membantah keterlibatan atau mengetahui tentang apa yang ada di balik insiden tersebut.Sementara Kanada belum menyimpulkan bahwa permasalahan itu adalah hasil serangan, tidak ada satu kemungkinan pun yang telah dikesampingkan”, Ungkap pejabat Kanada.
Jumlah pegawai kedutaan di Havana tetap dijaga, meskipun tiga keluarga telah kembali secara sukarela ke Kanada sejak musim panas ini, kata pejabat tersebut.Amerika Serikat tahun lalu mengurangi staf kedutaannya dengan tajam.
Pada Agustus, seorang pejabat mengatakan bahwa Kanada tidak secara otomatis berasumsi bahwa Kuba berada di balik dugaan “serangan akustik” melawan personil Amerika Serikat dan Kanada di Havana.
Kanada pada umumnya menikmati hubungan baik dengan Kuba saat Amerika Serikat melakukan blokade ekonomi selama puluhan tahun terhadap negara tersebut.
Setelah puluhan tahun permusuhan antara Amerika Serikat dan Kuba, Kedutaan Besar Amerika Serikat dibuka kembali pada tahun 2015 sebagai bagian dari upaya yang dirintis oleh mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mitranya dari Kuba, Raul Castro, untuk memperbaiki hubungan.
Namun hubungan kedua negara telah tegang sejak Trump mengambil alih jabatan tahun lalu, dengan pemerintahan baru mengatakan Obama membuat terlalu banyak konsesi ke Havana dan membalikkan beberapa langkah yang diambil di bawah pendekatan tersebut.
Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan kepada Associated Press minggu lalu bahwa dia tidak yakin jika “serangan yang disengaja” itu telah selesai dan mengatakan bahwa dia tidak akan menempatkan diplomat jika situasi merugikan, demikian Reuters.(Dikutip dari Antaranews.com, Jumat 12/1/2018)