Di Hotel Borobudur, Gerai Vaksin Sediakan Mini ICU

WarthaBHINEKA – Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seringkali menjadi momok bagi masyarakat yang hendak mengikuti vaksinasi apapun dan dimanapun gerai vaksinasi berada.

Namun, Gerai Vaksinasi di Hotel Borobudur, Jakarta telah menyiapkan sebuah tempat khusus penanganan pertama jika efek samping dari vaksinasi berdampak bagi seseorang, ruangan itu kemudian disebut dengan Mini ICU.

PIC Sentra Vaksin Hotel Borobudur, dr. Rico Sihombing mengatakan, Mini ICU dibuat untuk berjaga-jaga jikalau ada kondisi KIPI muncul, meski itu gejala ringan ataupun berat. Gejala KIPI berat sampai saat ini belum dan semoga tidak terjadi adalah anafilaktik (syok).

“Untuk persiapan jika ada KIPI atau yang paling sering terjadi habis divaksin biasanya pasien setelah tervaksin dia akan pusing kemudian pandangannya gelap, kemudian keliyengan istilahnya dan masih bisa mengontrol dirinya nah monitor ini perlu 30 menit setelah vaksin kita monitoring kalau monitornya aman kita perbolehkan pulang dengan kartu vaksin, kalau dia bilang monitoringnya tidak aman kita siapkan dengan mini ICU, mini ICU ini kita siapkan kalau misalnya terjadi KIPI paling beratnya adalah anafilaktik (syok),” ujar Rico kepada RRI, Jumat (6/8/2021).

“Kita sudah pikirkan sampai ke arah yang paling berat, jadi walaupun disebut mini ICU ini sudah komplit,” tambah Rico.

Rico menyampaikan bahwa semua peralatan yang ada di ruang ICU pada rumah sakit, juga telah disiapkan di Mini ICU Gerai Vaksin tersebut. Peralatan tersebut mulai dari peralatan untuk pernapasan oksigen, ventilator, monitor jantung, dan infus.

Rico menyebut semua itu dilakukan untuk penanganan pertama pada KIPI di Gerai Vaksin tersebut. Ketika pasien sudah dalam kondisi stabil maka pihaknya akan merujuk langsung ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

“Sampai dikatakan stabil baru kita rujuk ke rumah sakit, rumah sakit rujukan kita di sini RSPAD Gatot Subroto,” tandas Rico.

Diketahui, Artha Graha Group bersama Polda Metro Jaya masih terus menjalankan percepatan vaksinasi mellaui Gerai Vaksin Presisi, seperti saat ini yang tengah berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Kordinator Gerai Vaksin Covid 19 di Hotel Borobudur, Rony Turangan mengatakan bahwa ada 4 pihak yang terlibat langsung seperti relawan, petugas admin, tenaga kesehatan, hingga pihak kepolisian yang turut mengawal untuk kelancaran kegiatan yang telah berjalan dua bulan ini. Rony menyebutkan, pihaknyaselalu menargetkan 500 orang per harinya, dan hingga saat ini sudah sampai 12.000 orang yang mengikuti vaksinasi di gerai vaksin tersebut.

“Sudah berjalan dari 26 Juni ini, dan sampai saat ini yang masuk dalam data kita ada 12.000 orang,” ujar Rony kepada RRI, Jumat (6/8/2021).

“Rata-rata kita vaksinasi 500 orang per hari,” imbuh Rony.

Rony mengatakan, bahwa selain di Hotel Borobudur, gerai vaksin lainnya yang juga disiapkan oleh pihak Artha Graha antara lain di Gerai pasir putih, Mal Artha Gading, dan SCBD.

“Semua informasi vaksinasi ini diberitahukan secara daring lewat dunia maya atau internet. Untuk mempermudah kegiatan vaksinasi, maka setiap orang yang data, hanya diharapkan memiliki identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), atau Kartu Keluarga (KK) jika belum memiliki KTP,” kata dia.

Bahkan, kata dia, jika KTP tertinggal maka diharapkan memiliki salinan di telepon seluler supaya bisa dikirimkan lewat aplikasi perpesanan seperti Whatsapp (WA).

“Di sini hanya diperlukan satu, KTP, KTP (dari wilayah Indonesia) mana saja kita terima. Kalau umur belum 17 tahun mungkin belum punya KTP, bisa bawa KK, kalau ketinggalan bisa difoto dan dikirim lewat WA,” pungkas Rony. (DNS)

You May Also Like

More From Author