SAINT PETERSBURG, WartaBHINEKA – Musibah yang menimpa anak-anak klub sepak bola Thailand mendapat perhatian internasional. Militer Thailand, Angkatan Laut, sejumlah perusahaan ternama dunia, ilmuan, serta penyelam internasional, militer, sukarelawan, turut membantu mengeluarkan para bocah yang terjebak di dalam gua selama dua minggu.
Pesepak bola yang tengah berlaga di Piala Dunia pun tak luput mendoakan agar 12 anak dan seorang pelatih itu selamat. Dan, terakhir Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengundang anak-anak tersebut ke final Piala Dunia 2018 di Moskow, 15 Juni mendatang.
Di sela-sela kesibukannya memantau Piala Dunia di Rusia Presiden FIFA Gianni Infantino mengungkapkan tetap mengikuti perkembangan penyelamatan anak-anak di Chiang Rai, Thailand. Dia mengirimkan surat kepada Asosiasi Sepak Bola Thailand, untuk menyatakan rasa simpatinya atas insiden ini.
“Kami berharap mereka segera berkumpul dengan keluarga dalam waktu secepatnya. Dan, jika mereka sehat dan bisa berpergian, FIFA akan sangat senang untuk mengundang mereka ke final Piala Dunia di Moskow sebagai tamu kami,” tulis Infantino.
Selain itu, para pesepakbola juga menyatakan dukungannya. Jelang laga semifinal kontra Kroasia, penggawa Inggris John Stones berharap agar seluruh anak-anak itu segera bisa diselamatkan dari gua tanpa kekurangan apapun.
“Skuad tim nasional Inggris bersama kalian, kami selalu memikirkan kalian dan keluarga,” ujar Stones, yang juga terharu lantaran salah satu anak tersebut mengenakan jersey The Three Lions – julukan Inggris.
Sebastian Larsson juga menyuarakan dukungannya. Gelandang timnas Swedia ini menyatakan tidak pernah luput mendoakan anak-anak itu. “Di saat seperti ini tak ada yang lebih kuat daripada doa,” ujar Larsson, yang negara terdepak dari Rusia setelah ditumbangkan Inggris, 2-0 di perempat final.
Hingga hari ini, seluruh anggota tim (13 orang, terdiri dari 12 pemain dan 1 pelatih) telah berhasil dievakuasi. Mereka dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan di ruang isolasi.
Operasi penyelamatan anak-anak ini berlangsung dramatis karena kedalaman gua yang terendam banjir mencapai sekitar 6 kilometer. Awalnya, 12 anak anggota tim sepak bola itu berwisata ke dalam gua Tham Luang Nang Non pada 23 Juni. Namun, tiba-tiba gua itu dilanda banjir besar dan mereka terjebak di dalam.
Selama lebih dari dua minggu 12 orang tersebut bertahan hidup dengan sisa-sisa makanan yang ada. Mereka bertahan di gundukan tanah yang permukaannya lebih tinggi dari air. (Sindonews.com/ 11/7/2017)