Positif Covid di RI Tambah 3.696, DKI Sumbang 1486 Kasus

WarthaBHINEKA – Kasus harian Covid-19 per Senin (1/8) bertambah sebanyak 3.696 kasus. Tambahan tersebut membuat total kasus positif Covid sejak awal pandemi mencapai 6.210.794 kasus.

Satgas Covid-19 turut mencatat sebanyak 11 pasien meninggal dunia hari ini, membuat total angka kematian sebanyak 157.004 orang.

Sementara itu, total pasien sembuh secara kumulatif mencapai 6.005.981 pasien, setelah penambahan angka sembuh 4.579 pada hari ini.

Kasus aktif berada di angka 47.809 orang turun 894 kasus dari hari sebelumnya. Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 113.030 unit.

Kasus positif hari ini paling banyak disumbangkan DKI Jakarta dengan 1486 kasus. Diikuti Jawa Barat 827, Banten 531, Jawa Timur 293 dan Bali 149. Provinsi lain mencatatkan kasus baru di bawah 100.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah tetap konsisten dan fokus mencapai target pemberian vaksin Covid-19 booster atau dosis ketiga kepada masyarakat umum.

“IDI juga meminta pemerintah tetap mendorong vaksinasi booster atau dosis ketiga bagi masyarakat agar kekebalan komunitas tercapai,” kata Ketua Umum PB IDI M Adib Khumaidi dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7).

Adib pun mengimbau seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia segera mengakses program vaksinasi dosis keempat atau booster kedua yang telah ditetapkan pemerintah.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan booster kedua untuk tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia mulai hari ini. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan antibodi nakes yang menjadi garda terdepan menghadapi pandemi Covid-19.
Menurut Adib, kemampuan imunitas yang diberikan vaksin pada masing-masing individu dapat menurun setelah enam bulan penyuntikan. Sehingga dibutuhkan dosis penguat agar kekebalan tubuh kembali tinggi dan diharapkan mampu menekan penularan Covid-19.

“IDI menyambut baik booster kedua vaksinasi Covid-19 untuk tenaga Kesehatan ini. Vaksinasi terbukti telah menyelamatkan banyak nyawa, mengurangi tekanan pada fasilitas kesehatan dan memungkinkan kita belajar hidup dengan virus,” ujarnya.

Kendati demikian, Adib mewanti-wanti kepada seluruh nakes agar wajib dan tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).



Sumber: www.cnnindonesia.com

You May Also Like

More From Author