wartaBHINEKA – Menghubungkan Manusia dan Tumbuhan: Menjelajahi Inovasi Digital dalam Konservasi Satwa Liar, merupakan tema “Hari Konservasi Alam Sedunia” (World Nature Conservation Day) yang jatuh pada 28 Juli 2025. Tema ini menyoroti pentingnya teknologi digital dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati, khususnya dalam menghubungkan manusia dengan tumbuhan dan satwa liar.

Peringatan Hari Konservasi Alam Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan nyata dari pemerintah, organisasi, dan individu dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kini, peringatan Hari Konservasi Alam Sedunia semakin relevan di tengah isu perubahan iklim, deforestasi, dan polusi yang telah menjadi tantangan dan keprihatinan global.

Terdorong oleh keprihatinan tersebut, grup Artha Graha Peduli (AGP) mendirikan sebuah anak perusahaan yaitu PT Palma Hijau Cemerlang (PHC). Perusahaan ini bergerak dalam program konservasi di Taman Nasional Komodo, khususnya di Pulau Padar, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Perusahaan juga menangani masalah sampah yang mencemari lingkungan dan berdampak bagi satwa liar, seperti rusa yang memakan sampah plastik – yang sempat dirilis beberapa waktu lalu. PHC bersama parapihak – antara lain Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) – bekerja sama mencari solusi terkait penanganan sampah setempat.

PT PHC beroperasi di Labuan Bajo sejak 26 Oktober 2024 melalui inisiatif Padar Heritage Conservation dan melibatkan 18 personel. Sejak November 2024 hingga kini mereka telah mengumpulkan sebanyak lebih dari 4 ton sampah yang terjaring sepanjang pesisir pulau. Sampah tersebut tentunya akan berdampak besar terhadap habitat flora dan fauna setempat.

Untuk mengetahui aktivitas sosial perusahaan, dan kolaborasi yang telah dilakukan, berikut wawancara tertulis dengan Direktur Utama PT PHC, Dian Sagita:

Apa tema “World Nature Conservation Day” tahun ini, dan apa pesan penting dari peringatan tersebut?

Tema tahun ini adalah “Menghubungkan Manusia dan Tumbuhan: Menjelajahi Inovasi Digital dalam Konservasi Satwa Liar”. Ini menjadi tujuan utama kami membuat investasi untuk kehidupan berkelanjutan.

Pada dasarnya manusia hidup berdampingan dengan alam. Karena itu, tujuan utama PHC adalah menjaga alam agar tetap terjaga sampai kemudian hari dijalankan bersamaan dengan kemajuan teknologi saat ini.

Apa yang bisa dilakukan untuk menggaungkan sekaligus mensosialisasikan World Nature Conservation Day tersebut?

Sesuai dengan keseharian yang kami jalankan di Pulau Padar, kami berkomitmen untuk menjaga alam di sana dengan melakukan kurvey pantai (kegiatan kerja bakti atau gotong royong membersihkan pantai, red.) sepanjang pulau. Sampai saat ini kami sudah mengumpulkan lebih dari 4 ton sampah yang terjaring sepanjang pesisir pulau. Sampah tersebut tentunya akan berdampak besar terhadap habitat flora dan fauna (di tempat tersebut).

Kami juga giat berkoordinasi dengan penduduk sekitar dalam pembuatan mooring (proses pemasangan sistem penambatan kapal yang aman dan stabil di pelabuhan atau area perairan lainnya. Ini melibatkan berbagai komponen dan metode, tergantung pada jenis kapal, kondisi perairan, dan kebutuhan spesifik, red.) guna antisipasi jangkar kapal – kapal yang berlabuh sekitar kawasan yang dapat merusak tatanan koral dan satwa laut.

PHC sebagai mitra penguatan fungsi dari BTNK juga ikut mendampingi dalam kegiatan patroli darat maupun laut, contoh illegal fishing maupun perburuan liar. Disandingkan dengan inovasi digital saat ini, PHC ingin menyampaikan ke publik tentang Padar yang banyak dibicarakan bukan hanya sebatas wisata trekking namun ada giat konservasi juga didalamnya. Kami ingin sampaikan bahwa sampah yang dihasilkan dari tingginya jumlah wisatawan dalam kawasan dapat menggangu kelestarian alam. Maka sebagai mitra BTNK, kami menguatkan fungsi tersebut.

Pemerintah sepertinya “berlari bersama” antara pertumbuhan ekonomi dan aksi untuk menyelamatkan lingkungan. Apa yang bisa dilakukan sehingga tidak ada yang dinomorduakan antara pertumbuhan ekonomi dengan menyelamatkan lingkungan tersebut?

Pertumbuhan ekonomi dirasa perlu dijalankan bersamaan dengan penyelamatan lingkungan, tentunya selama mengikuti peraturan dan norma yang telah diatur. Kerja sama mutual yang kami lakukan adalah pengadaan mooring menggunakan jasa warga pulau sekitar paralel dengan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dalam interaksi selama pembuatan mooring dengan warga. Kami juga mengajak warga pulau untuk bergabung dalam kegiatan konservasi yang berlangsung dan juga aktif.

Presiden Prabowo Subianto kembali memisahkan dua Kementerian, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Menurut Ibu, apakah pemisahan tersebut sudah tepat dilakukan?

PHC menghormati Keputusan yang telah ditetapkan. Kami harapkan fungsi dari kedua kementrian tersebut dijalankan dengan baik dan selalu berkesinambungan.

Apakah peraturan perundang-undangan terkait pemeliharaan lingkungan sudah memadai? Dan jika sudah memadai, apa yang bisa dilakukan agar masyarakat memiliki kesadaran dalam merawat lingkungan?

Peraturan perundang-undangan yang ada sudah cukup memadai. PHC akan selalu berkerja sama dan mengikuti aturan – aturan yang berlaku terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta melakukan edukasi tentang kesadaran merawat lingkungan.

Apa yang dilakukan oleh PT Palma Hijau Cemerlang (PHC) dalam rangka melakukan konservasi alam dan lokasinya di mana saja?

Mengacu pada jawaban nomor 2. Kegiatan kurvey pantai telah dilakukan dibeberapa titik di pulau Padar, salah satunya di area Padar Selatan yang menjadi destinasi wisata trekking yaitu di sisi Pantai Hitam. Kemudian pemasangan mooring sampai saat ini sudah dilaksanakan di 3 titik, kemudian akan segera di buat pos – pos pemantau  sepanjang pulau padar guna mendukung kegiatan konservasi yang akan dilakukan.

Sampah – terutama sampah plastik – menjadi bom waktu bencana dan perusakan lingkungan dalam jangka panjang. Apa yang sudah dilakukan PHC terkait sampah tersebut?

Sampai saat ini kami masih di tahap pengumpulan sampah non organik yang terjaring di Pulau Padar, paralel mencari lembaga untuk berkerja sama dalam pengolahan sampah tersebut.

Sejauh ini, PHC telah melakukan kerja sama dengan pihak mana saja dalam rangka melestarikan lingkungan?

Kerja sama sejauh ini masih dengan BTNK sebagai penguatan fungsi dan PHC berkomitmen untuk meng-explore lebih lanjut kerja sama dengan pihak lainnya agar menciptakan kelestarian alam.

Apa yang dilakukan dalam rangka mendorong pemerintah daerah (Pemda) agar memiliki kesadaran lingkungan dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang lestari?

Melakukan edukasi – edukasi terkait memilah sampah, dan edukasi tentang kesehatan.

Menjaga Komodo demi merawat masa depan merupakan pekerjaan mulia. Apa persoalan utama terkait Komodo saat ini?

Ada beberapa informasi menyebutkan tentang warga yang digigit oleh Komodo sehingga menjadi kewaspadaan bersama, sehingga perlu dijaga habitat dan pakan makannya. PHC berupaya untuk menjaga penebangan pohon dan perburuan rusa sebagai pakan makan Komodo sehingga mata rantai tidak terputus.

 

You May Also Like

More From Author