
wartaBHINEKA – Subang — Artha Graha Peduli melalui unit usaha Sumber Agro Semesta (SAS) dan Bank Artha Graha Internasional (B AGI) menjalankan Program Intensifikasi Padi dan Program Pangan Sehat. Mewujudkan komitmen untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia. Dua inisiatif ini tidak hanya mendorong peningkatan hasil panen petani, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa serta mendukung agenda ketahanan pangan nasional.
Program Intensifikasi Padi yang diterapkan di Desa Karanghegar berhasil memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan hasil panen. Dengan pola pendampingan langsung oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Artha Graha Peduli, produktivitas padi meningkat hingga 20% dibandingkan musim tanam sebelumnya. Bahkan sejumlah petani yang sebelumnya mengalami gagal panen kini berhasil memperoleh hasil yang optimal di musim tanam ini.
Program ini dirancang sebagai bentuk dukungan menyeluruh kepada petani, mulai dari tahap persiapan tanam hingga panen. Melalui pendampingan 24 jam penuh, para petani mendapatkan bimbingan teknis terkait pemilihan benih unggul bersertifikat, penggunaan pupuk dan pestisida secara tepat dosis dan waktu, serta pengaturan pengairan yang efisien.

Selain pendampingan teknis, dukungan pembiayaan mikro dari Bank Artha Graha Internasional turut menjadi faktor kunci keberhasilan program ini. Akses kredit dengan bunga ringan membantu petani memperoleh modal kerja tanpa beban yang berat, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi di tingkat desa.
Salah satu inovasi menarik dalam program ini adalah pemanfaatan Saung di Sawah sebagai posko pengawasan malam hari untuk mencegah serangan hama, seperti penggerek batang dan tikus, yang sebelumnya menjadi penyebab utama gagal panen. Langkah ini terbukti efektif dalam menjaga stabilitas hasil pertanian.
Sementara itu, di Desa Kadawung, Subang, Bank Artha Graha Internasional menjalankan Program Pangan Sehat yang berfokus pada produksi beras sehat melalui sistem pertanian organik berkelanjutan. Program ini mendampingi petani untuk beralih dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia menuju praktik pertanian ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alami di sekitar lahan.
“Program ini akan terus diperluas ke wilayah lain agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak petani di Indonesia.” Terang Hardimo selaku korwil Subang daru PT Sumber Agro Semesta (SAS)/AGP
Pendekatan ekologis yang diterapkan dalam program ini mencakup pemeliharaan bebek sebagai predator alami hama keong mas tanpa perlu menggunakan pestisida kimia, pengembangan peternakan kambing sebagai sumber pupuk organik melalui pengolahan kotoran ternak menjadi kompos berkualitas tinggi, serta penanaman berbagai tanaman herbal yang berfungsi sebagai bahan baku pestisida nabati alami sekaligus membantu meningkatkan keanekaragaman hayati di lahan pertanian.
Melalui sistem ini, petani dibimbing untuk menciptakan ekosistem pertanian yang selaras dengan alam dan berorientasi pada kesehatan tanah, tanaman, serta konsumen.
Untuk menjamin mutu dan keamanan produk, setiap hasil panen beras sehat Desa Kadawung akan dilengkapi dengan sistem pelabelan QR Code yang memungkinkan konsumen menelusuri asal-usul produk, mulai dari identitas petani, lokasi lahan, hingga proses pendampingan dan panen.
Langkah ini menjadi bagian dari penerapan Standar Industri Pertanian Pangan Sehat (IPPS) yang dikembangkan Artha Graha Peduli sebagai upaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk pangan lokal.
Kedua program tersebut memiliki tujuan yang sejalan, yakni mewujudkan produksi pangan yang aman dan berkelanjutan, mengembangkan model pertanian organik terpadu, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
“Kami mendampingi petani dengan tinggal di lokasi sawah agar petani termotivasi dan cepat mendapat solusi ketika mengahadapi kendala” Terang Saiful Bahri salah satu Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) AGP di lokasi Panen pada (19/10/25).
Dengan kolaborasi antara petani, lembaga keuangan, dan pendamping lapangan, Artha Graha Peduli berkomitmen menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi rakyat yang tangguh, sehat, dan berdaya saing di era modern.
